Sabtu, 21 Agustus 2021

Kau Tidak Akan Pernah Melihat Aku di Belakangmu | Ini Bukan Puisi

 
Dia pergi meninggalkan tanya, tanpa suara, tanpa jejak
Dia enggan menapaki jalan yang telah aku lewati
Apakah dia dendam pada diriku? Atau kisah kita?
Mungkin segalanya, tapi mengapa?

Akankah kataku terlalu dalam menghunus hatimu?
Apa beratnya mengucapkan keluh kesah perpisahan
Tolonglah aku, agarku tak terkubur oleh pertanyaan serta kebimbangan
Dan kau berlalu

Namun aku akan terbang membelah langit biru sejernih lautan
Akanku ubah serpihan luka menjadi mimpi indah
Aku tak mau peduli lagi

Dia membawa impianku, jalanku, hatiku bersamanya
Hanya tersisa tubuh ini, berjuang hidup tanpanya
Berpura-pura aku tak merasakan perihnya terlupa dan pilunya hampa
Agar dia kembali

Namun aku akan berpijak di bahumu
Kepakkan sayap kecilku
Hingga suatu saat, ketika kau menoleh
Kau tidak akan pernah melihat aku dibelakangmu

Yang menangis, berputus asa, merayap mohon tuk kembali
Yang menangis, berputus asa, merayap mohon, tak ada lagi

Suatu saat kau akan melihat diriku bersinar memancarkan bahagia
Jauh di batas pandangan, nan tinggi menembus awan
Bila kau berubah pikiran, kau tak sanggup menggapaiku lagi

Namun aku akan terbang membelah langit biru sejernih lautan
Akanku ubah serpihan luka menjadi mimpi indah
Dan kau berlalu
Namun aku akan berpijak di bahumu
Kepakkan sayap kecilku
Hingga suatu saat, ketika kau menoleh
Kau tidak akan pernah melihat aku dibelakangmu.

Jumat, 20 Agustus 2021

Jika Masa Depan Datang | Ini Bukan Puisi

 
Kan datang suatu masa dimana engkau tak kan pernah bersedih
Dunia kan penuh cinta
Dan makhluk pun hidup damai

Baik atau pun yang buruk
Keadilan selalu tegak selamanya
Mimpimu yang telah terbuang kan menjadi nyata

Hapus air matamu
Buang jauh sedihmu
Jika kamu percaya
Ikutlah bersamaku
Kita akan bernyanyi simfoni jati diri
Mendendangkan lagu bangunkan masa depan

Jika masa itu datang, jangan biarkan kesombongan mengancam
Jadilah gadis yang baik
Tiada waktu untuk dendam

Kenyataan atau pun khayalan
Bersatu padu, itulah namanya hidup
Kebaikan tak terhiraukan akan terbalas.

Hapus air matamu
Buang jauh sedihmu
Jika kamu percaya
Ikutlah bersamaku
Kita akan bernyanyi simfoni jati diri
Mendendangkan lagu bangunkan masa depan

Jika masa depan datang,  janganlah biarkan dirimu bersedih

Kamis, 19 Agustus 2021

Jangan Lupakan SMA | Ini Bukan Puisi

 
Tidak terasa tiga tahun lamanya SMA berakhir sudah
Berbagai rintangan, tantangan dan hambatan telah kita lalui
Untuk sejenak kita merasa lega

Rasanya baru kemarin kita pijakkan kaki di sekolah ini
Berjalan malu dengan selembar formulir
Berharap kita salah satu siswa beruntung bisa terpilih

Jangan lupakan keluh kesah derita
Bela sungkawa SMA
Keceriaan kubu putih abu
Akhir penuh warna untuk itu

Terus gapailah cita-cita kalian
Raih masa depan cerah
Kita bercerai berai, itu pasti
Suatu saat bertemu kembali

Dunia tak pernah sesempit ruang kelas kita yang urak-urakan
Para guru, meja, bangku, semuanya kan ungkapkan keonaran kita
Namun, kini hanya kenangan

Begitu kelulusan pun disiarkan, kita merasa bahagia
Berarti lepas dari belenggu tugas, ujian
Tak mengira jika tali itu putus, kita pun berpisah

Jangan lupakan keluh kesah derita
Bela sungkawa SMA
Keceriaan kubu putih abu
Akhir penuh warna untuk itu

Terus gapailah cita-cita kalian
Raih masa depan cerah
Kita bercerai berai, itu pasti
Suatu saat bertemu kembali

Rabu, 18 Agustus 2021

Jadikan Kisah Kita yang Terindah | Ini Bukan Puisi

 
Aku rindu pada suaranya
Aku suka pada tatapannya
Sayangnya tak pernah kurasakan
Apa yang sekarang dia dapatkan

Seandainya aku ada di sisimu

Dan aku mencoba mendekatinya
Perlahan merasa sendiri
Karena dia menjauh pergi
Dan aku tak tahan lagi

Biarkan aku
Menghias harimu
Dengan tawaku atau candaku
Jadikan kisah kita berdua yang terindah

Hatiku sekarang berbunga
Siapa sebabnya? Kau saja
Dia ada di sana tak mengapa
Karena kamu tak akan kemana

Biarkan aku
Menghias harimu
Dengan tawaku atau candaku
Mengadirkanmu
Sebuah dunia
Penuh cintaku, kasih sayangku
Jadikan kisah kita berdua yang terindah

Namun datangnya malam
Tak membuatmu resah
Kau berdiri di sana dengan wajah yang biasa
Kau berikan senyummu
Ceriakan hariku
Taburkan bintang pada langit yang kini gemerlap, untukku

Biarkan aku
Jadi kekasihmu
Masa lalumu, masa depanmu
Menghadirkanmu
Sebuah dunia
Penuh cintaku kasih sayangmu
Jadikan cerita kita berdua
Jadikan kisah kita berdua yang terindah



Selasa, 17 Agustus 2021

Inikah? | Ini Bukan Puisi


Inikah saatnya?
Aku mulai merasa
Hatiku bergetar
Setiap teringat dia

Inikah dampaknya?
Saat insan dewasa
Akankah wajar-
bila tumbuh perasaan?

Sesuatu yang berbeda
dan mengganjal dipikirkan
Sesuatu yang berpendar
jika tidak dibayangkan

Tolong redamkan, tolong tenangkan
Tolong redamkan, tolong tenangkan hatiku

Inikah waktunya?
Aku boleh gelisah
ataupun ragu
Saat membalas pesannya

Inikah masanya?
Saat aku dewasa
Akankah wajar-
bila tumbuh harapan?

Suatu yang istimewa
dan mengganjal dipikirkan
Suatu yang bergejolak
Jika tidak dibayangkan

Tolong redamkan, tolong tenangkan
Tolong redamkan, tolong tenangkan hatiku