Dia taburkan benih cinta di ladang
Di ladang hatiku yang benar-benar gersang
Dia merawatnya tulus dengan penuh kasih sayang
Sehingga bibit cintanya tumbuh dan berkembang
Saat tunas cintaku mulai hidup bahagia
Ku kira dia akan menunggu untuk memanennya
Ternyata dia tinggalkan ku demi bunga dahlia
Bunga cintaku gugur, aku dilema
Entah mengapa pohon cinta ini
Telah membuat aku kecewa
Andaikan ini bukan untuk ku
Tuhan, singkirkan dia dari hidupku
Lalu mengapa, Tuhan, Dia titipkan
Perasaan ini di sela hatiku
Tuhan, tolong, jangan sampai
Dia tau sebenarnya aku cemburu
Pohon cintaku kering dalam keputusasaan
Berharap dia kembali membawa pupuk dan air
Namun tidak, dia semakin terpesona dahlia
Dan dia ubah pohonku jadi kaktus berduri
Ku berpikir aku harus menebang pohon ini
Tapi itu tak cukup, aku pun mencabutnya
Meski luka dalam ini harus ku rasakan
Setidaknya akar cinta tiada tertinggal
Entah mengapa pohon cinta ini
Telah membuat aku kecewa
Andaikan ini bukan untuk ku
Tuhan, singkirkan dia dari hidupku
Lalu mengapa, Tuhan, Dia titipkan
Perasaan ini di sela hatiku
Tuhan, tolong, jangan sampai
Dia tau sebenarnya aku cemburu
Luka cinta hatiku hampir sembuh sebagian
Namun detak penantian masih terngiang
Membuatku membakar sisa batang pohon cinta
Pohon cinta bertitahkan nama kami berdua
Kubuang abunya jauh di samudera luas
Akan tetapi ku masih tak sanggup mendengar
Bisikan di jalanan yang menyebutkan namanya
Sudahlah, cemburu ini tak berguna