Rabu, 08 September 2021

Tidurlah Sayang | Ini Bukan Puisi

 
Tidurlah sayang
Tidur dengan tenang
Janganlah takut akan kegelapan
Aku selalu disini

Pejamkan matamu
Pergilah tanpaku
Kematian tak akan membawamu
Jauh dari diriku

Air mata kehilangan
Bunga-bunga duka cita
Tanah merah basah lembab
Selimut langit kelabu
Antarmu menjauh
Abadikan kenanganmu
Iringi setiap langkah
Untaian doaku

Pergilah sayang
Ke tempat yang tenang
Hingga terlupa
Kisah dunia
Begitu juga aku

Air mata kehilangan
Bunga-bunga duka cita
Tanah merah basah lembab
Selimut langit kelabu
Antarmu menjauh
Abadikan kenanganmu
Iringi setiap langkah
Untaian doaku

Tidurlah sayang
Tidur dengan tenang

Selasa, 07 September 2021

Tetap Bertahan Pagi Akan Menjelang | Ini Bukan Puisi

 
Kabut menghalangi jalan pulang
Menutup tajamnya pandangan
Langit telah gelap
Cahaya tak mampu
Menembus tebalnya kabut

Satu-satunya jalan keluar
Dengarkan suara hati

Terus ikuti irama malam
Meski awalnya tak mengerti
Lagu burung hantu
Gesekan daun-daun
Derik-derik kawan kecilmu

Ketakutan pun datang menghampirimu
Kuatkanlah batin, yakinkan dirimu
Kamu tak sendiri disini

Sinar bulan kian redup
Dilahap keburukan
Penyesalan tak kan cukup
Bahkan tuk meneranginya
Tetap bertahan pagi kan menjelang

Jauh, tersesat di jantung hutan
Rasi bintang menipu arah
Berselimut hujan
Petir pun menyambar
Kau dirundung keputusasaan

Ketakutan pun terus menghantuimu
Kuatkanlah batin, yakinkan dirimu
Ini akan berakhir segera

Sinar bulan kian redup
Dilahap keburukan
Penyesalan tak kan cukup
Bahkan tuk meneranginya
Tetap bertahan pagi kan menjelang

Suasana malam kian senyap,
Dibantai keserakahan
Permintaan maaf tak akan cukup
Bahkan tuk menghidupkannya
Tetap bertahan pagi kan menjelang

Senin, 06 September 2021

Temukan Cahaya | Ini Bukan Puisi

 
Di dalam tempat ini
Tersekap dalam sepi
Ku tau ku memang sendiri
Tak ada kehangatan
Dingin menusuk tulang
Embun basahi bebatuan

Selalu takut untuk bergerak
Dan kulihat samar-samar sebuah tangga
Ku mendekat dan ternyata ilusi
Ku kira dia datang

Ku temukan anak cahaya
Bersinar gemerlapan menuntun diriku
Membelah cekam semburat sinar
Cahaya gemerlapan menuntun diriku

Walau bergetar langkah
Ke mulut gua ini
Derap kaki makin menggema
Tak ada yang menyangka
Ku di arah sebaliknya
Hingga ke bagian terdalam

Lalu ku sadar terowongan sempit
Ujung sana samar ku lihat bayangan
Menghindar dan ternyata ilusi
Ku kira ada siapa

Ku bersama anak cahaya
Bersinar gemerlapan tenangkan diriku
Membelah cekam semburat sinar
Cahaya gemerlapan tenangkan diriku

Enggan untuk percaya, apa yang terjadi
Padaku, padamu, pada semuanya

Ku temukan anak cahaya
Bersinar gemerlapan menuntun diriku
Membelah cekam semburat sinar
Cahaya gemerlapan tenangkan diriku

Minggu, 05 September 2021

Teman Sejati | Ini Bukan Puisi

 
Saat kau datang, aku menanti
Saat kau pulang, aku sendiri
Tanpa dirimu teman sejati
Hanya diriku dan rasa sepi

Hingga di suatu hari
Aku pun harus pergi

Tenanglah kawan
Dirimu selalu di hati
Tenanglah kawan
Dirimu tak akan terganti

Saat ku sedih, kau menghampiri
Saat ku ragu, kau yakinkan ku
Dengan dirimu teman sejati
Aku melihat warna pelangi

Kini ku tersadar
Kau tak ada disini

Tenanglah kawan
Dirimu selalu di hati
Tenanglah kawan
Dirimu tak akan terganti

Bila tiba saatnya, aku kembali pulang
Tujuannya hanya kamu, tambatku berlabuh
Bila saat aku tiba, senyumanmu yang tenang
Semoga tak berkurang hingga petang menjelang

Tenanglah kawan
Dirimu selalu di hati
Tenanglah kawan
Dirimu tak akan terganti

Kenanglah kawan
Arti perpisahan ini
Kenanglah kawan
Waktu yang selalu kita nanti


Sabtu, 04 September 2021

Senandung Isu | Ini Bukan Puisi

 
Rapuhnya jiwaku mendapatkan kita tak kan bisa jadi sepasang kekasih
Ku tak percaya

Apakah yang kudengar nyata?
Bukan senandung isu
Kau berjalan meraih mimpi
Meninggalkan aku

Fakta derajat kita kan berbeda
Jika kau teguh pada citamu
Mereka tak mungkin setuju 
Karena..
Bisik itu mengira ku tak layak,
Menyanding kamu, kekayaanmu
Ku telan kenyataan, namun

Apakah yang kudengar nyata?
Bukan senandung isu
Kau telah gagal, hingga berbalik
Kau mengejarku
Memang terdengar nyata
Seperti bukan isu
Kau berjuang diam-diam,
Untuk menjadi jodohku

Inikah kuasa Tuhan
Kita ditakdirkan
Bersama arungi hidup
Bersama menua

Apakah yang kudengar nyata?
Bukan senandung isu
Kau telah gagal, hingga berbalik
Kau mengejarku
Memang terdengar nyata
Seperti bukan isu
Kau berjuang diam-diam,
Untuk menjadi jodohku