Rabu, 11 Agustus 2021

Bukan Sahabat | Ini Bukan Puisi

 
Dia bukan sahabat, jika datang pas ada maunya
Dia bukan sahabat, jika datang pas butuh saja
Dia hanyalah teman, jika hilang pas minta bantuan
Dia hanyalah teman, jika bersikap manis di depan

Menganggap kamu tak ada
Ngomong pada waktu tertentu
Saat sedih dia acuh saja
Punya teman lain, dia cuek
Cuman mau manfaatin kamu saja
Suka nusuk dari belakang matamu

Suka bikin kamu sakit
Datang pas kamu lagi senang
Menjauh pas kamu disakiti
Dia jelas bukan sahabat kamu

Dia bukan sahabat, jika datang pas kaya
Dia bukan sahabat, jika tak mau korban
Maka berharaplah mereka semua
Musnah ditelan raksasa
Ternyata kau salah

Dia bukan sahabat, jika tak akui kekurangan
Dia bukan sahabat, jika tak terima anjuran
Dia bahkan bukan teman, jika suka marah tanpa alasan
Dia bahkan bukan teman, jika anggap kamu pelampiasan

Tak pernah merasa salah
Suka bohong demi menghindar
Tidak bisa jaga rahasia
Punya janji pun dia ingkari
Hinaannya langsung masuk ke hati
Penjelasanmu tak pernah dia pahami

Suka bikin kamu sakit
Datang pas kamu lagi senang
Menjauh pas kamu disakiti
Dia jelas bukan sahabat kamu

Dia bukan sahabat, jika datang pas kaya
Dia bukan sahabat, jika tak mau korban
Maka berharaplah mereka semua
Musnah ditelan raksasa
Ternyata kau salah

Ketika bersama mereka
Nyali ini terasa diuji
Kesal, marah, jengkel, dan kecewa itu pasti
Membara

Saat kau terpaksa menemani
Yang bukan sahabat, dan hanyalah teman
Pura-pura akur, lalu pergi menjauh

Selasa, 10 Agustus 2021

Bintang Terakhir | Ini Bukan Puisi

 
Malam pun datang
Langit dihiasi bintang-bintang
Yang bertaburan cahaya, begitu indah

Kita terlena, juga terhipnotis
Pesona mereka

Tidak bisa dihitung
Kita tak bisa memilihi
Kita terbawa kesenangan tuk sesaat
Sementara mereka
Akan meninggalkan kita
Seiring berjalannya waktu, dan habisnya malam

Kita tersadar saat fajar datang
Pilihlah dia

Bintang terakhir di langit
Yang selalu temani kita
Sampai pagi menjelang dan lampu pun padam
Bintang terakhir yang setia
Menunggu mentari datang
Untuk menjemputnya, hanya demi bersama kita

Tentu kita tak akan melihatnya di saat gelap
Dia bersembunyi di gemerlapnya lampu

Kita harus berusaha
Menunggu tuk menemukan
Bintang terakhir yang setia tuk selamanya
Kita tidak bisa melihat
Dirinya di kala siang
Namun, dia melihat kita dari sana, percayalah

Senin, 09 Agustus 2021

Bintang Paling Terang di Angkasa | Ini Bukan Puisi

 
Merekah senyuman, lompat kegirangan
Aku menyambut dunia baru
Sebentar lagi kutapaki

Tak ada yang tau
Sebenarnya bahwa
Dunia tak sesuai prasangka
Lebih kejam dari yang kukira

Aku harus tersiksa
Musim berganti dengan cepat
Wujudku kecil tidak terlihat
Bencana melanda

Tolong bantulah aku
Untuk beradaptasi, hingga
Kutemukan seorang sahabat
Yang genggam tanganku

"Kawan mari menuju,"
Ajaknya dengan hangat
"Kita bersama bisa-
mengguncang keangkuhan,
menjadi bintang paling terang di angkasa"

Dua marmut kecil terpaksa ditempa
Panasnya amarah kebencian
Sepertinya hanya disengaja

Aku dengan dia
Terus saling merangkul
Berbagi beban penderitaan
Berbagi kekuatan

Namun kita dihempas
Menuju jurang sangat dalam
Karena tidak bisa mendaki
Gedung yang tertinggi

Tolong bantulah kami
Bertahan dan melawan, hingga
Ku sadar seorang sahabat
Yang usap tangisanku

"Kawan mari menuju-
titik di cakrawala,
kita bersama bisa-
mengguncang keangkuhan,
menjadi bintang paling terang di angkasa"

Minggu, 08 Agustus 2021

Berkat Sebuah Lagu | Ini Bukan Puisi


Di saat gersang hatiku
Tak tau siapa yang akan sirami
Di saat badai menerpa jiwaku
Bingung siapa yang akan selamatkan aku

Di saat kelam jalan pikiranku
Ragu, siapa yang akan tunjukkan aku jalan

Kutemukan sebuah lagu
Mengajarkan aku dalam irama penuh syahdu
Mengajakku berjalan di atas notasi
Membimbingku bernyanyi sesuai melodi
Membawaku terlarut nada berharmoni
Sehingga hilang sudah kesusahan hati

Tidak ada debu setebal buku
Menutupi hati dan pikiranku
Pandangan indah bertaburan salju
Tidak hanya itu saja

Sekarang cerah hatiku
Sinar mentari hangat menerangi
Di manakah gelap itu bersembunyi?
Lenteraku sudah siap bersenjatakan api

Tapi hati kecil ini dihuni benci
Siapakah mampu membuatnya pergi?

Pastilah sebuah lagu
Yang ajarkan aku dalam irama penuh syahdu
Yang ajakku berjalan di atas notasi
Dia bimbingku bernyanyi sesuai melodi
Dia bawaku terlarut nada berharmoni
Sehingga hilang sudah kesusahan hati

Tidak ada hitam dalam putih
Tidak ada dingin saat terik
Tidak ada duka atas suka
Tidak ada tidak pernah

Tidak ada debu setebal buku
Menutupi hati dan pikiranku
Pandangan indah bertaburan salju
Tidak hanya itu saja

Jangan kau tergoyah tempo dan dinamika
Hanya satu kunci semua
Nyanyikan perasaanmu

Tuliskanlah sebuah lagu
Selimutinya dengan irama penuh syahdu
Tuntun dia melangkah di atas notasi
Ajarkan dia bernyanyi sesuai melodi
Hingga ia terlarut nada berharmoni

Kan ku lantunkan sebuah lagu
Tuk temani diriku dalam ketegangan
Hingga alunannya dapat ramaikan hidupku

Kutemukan sebuah lagu
Mengajarkan aku dalam irama penuh syahdu
Mengajakku berjalan di atas notasi
Membimbingku bernyanyi sesuai melodi
Membawaku terlarut nada berharmoni
Sehingga hilang sudah kesusahan hati

Terima kasihku lagu
Karena bagiku kau lebih dari sekedar bunyi
Kau penunjuk arah disaatku tersesat
Pelipur lara saat batinku tersentak
Kau angin penyegar saat dadaku sesak
Pelumpuh rasa jenuh saat aku penat

Hingga tiada hitam dalam putih
Hingga tiada dingin saat terik
Hingga tiada duka atas suka
Hingga tiada selamanya

Hingga tiada debu setebal buku
Menutup hati dan pikiranku
Pandangan indah bertaburan salju
Berkat dari sebuah lagu

Sabtu, 07 Agustus 2021

Ada Apa dengan Diriku? | Ini Bukan Puisi


Setiap ku menatap matamu
Jantungku berdebar tak menentu
Senyum indah di wajahmu
Mewarnai hariku

Setiap kudengar suaramu
Buyarlah lamunan di benakku
Jiwaku menyanyi indah
Mengikuti dirimu

Oh, Tuhan
Ada apa dengan diriku?
Apakah ku sedang terhipnotis rayuan cinta
Oh, Tuhan
Ada apakah dengan hatiku?
Mungkin ku terhasut gelora asmara

Saat kau berada di dekatku
Badanku tiba-tiba membeku
Apa yang harus kulakukan
Aku pun jadi bingung

Tapi saat kau tak didekatku
Aku kan berusaha mencari
Semoga kau tidak pergi
Menjauhi diriku

Oh, Tuhan
Ada apa dengan diriku?
Apakah ku sedang terhipnotis rayuan cinta
Oh, Tuhan
Ada apakah dengan hatiku?
Mungkin ku terhasut gelora asmara

Wahai malaikat cinta
Apakah yang sedang kurasa?
Akankah ku jatuh cinta?
Katakanlah, malaikat cinta
Aku tak mampu menahan rasa
Yang bersarang di dada

Mengapa, semua ini terjadi padaku?
Apakah yang kualami termasuk hal yang wajar?
Akankah ini juga terjadi padamu?
Aku yakin ini terlalu cepat

Karena aku yakin terlalu cepat
Akankah ini termasuk yang wajar?

Setiap ku menatap matamu
Jantungku berdebar tak menentu