Minggu, 29 Agustus 2021

Penasaran Pada Dirimu | Ini Bukan Puisi

 
Dia tak pernah terkejut oleh suatu ledakan
Diat tak pernah menangis karena renungan
Siapakah kamu? Aku pun penasaran
Katakanlah semua yang kamu sembunyikan

Apa yang kamu sukai
Apa yang kamu benci
Apa yang membuat kamu
Selalu tersentuh
Aku jadi penasaran pada dirimu

Dia tak pernah tersinggung oleh suatu hinaan
Dia selalu tertawa karena candaan
Siapakah kamu? Aku pun penasaran
Tunjukkanlah semua, apa yang kau rasakan

Jika kamu kesulitan
Atau merasa kesal
Jika kau perlu menangis
Atau merasa malu
Aku terus penasaran pada dirimu?

Sabtu, 28 Agustus 2021

Mimpi Telah Tenggelam Kelam | Ini Bukan Puisi

 
Angin berlalu bagai hembusan terakhir
Jiwa membeku merindukan sang mentari
Harap pupus dan membatu
Kering gugur kan tersapu jauh

Ku berjalan lemah dengan tertatih-tatih
Wajah sendu sembunyikan sejuta perih
Nyala api akan padam
Saat mimpi telah tenggelam kelam

Namun aku kan mencoba
Jalan lain yang kau kira
Berbatu, penuh rintangan, dan mengenaskan
Hingga ku mati disana

Walau bunga telah layu
Walau kayu telah rapuh
Tekadku terus berkobar dan bersinar
Walau mimpi telah tenggelam kelam

Butiran salju semerah darah pun sampai
Batin terguncang melihat awan terluka
Ambisi jatuh hancur lebur
Hangus luput kan dilahap udara

Ku terkapar pasrah dengan tertembus panah
Wajah muramku diam seribu bahasa
Warna langit akan pudar
Saat mimpi telah tenggelam kelam

Namun aku kan mencoba
Jalan lain yang kau kira
Berbatu, penuh rintangan, dan mengenaskan
Hingga ku mati disana

Walau bunga telah layu
Walau kayu telah rapuh
Tekadku terus berkobar dan bersinar
Walau mimpi telah tenggelam kelam

Mimpi telah tenggelam kelam
Jika mimpimu tenggelam kelam

Pasti aku kan mencoba
Jalan lain yang kau kira
Berbatu, penuh rintangan, dan mengenaskan
Hingga ku mati disana

Walau bunga telah layu
Walau kayu telah rapuh
Tekadku terus berkobar dan bersinar
Walau mimpi telah tenggelam kelam

Jumat, 27 Agustus 2021

Mengapa Bisa Sebuta Itu? | Ini Bukan Puisi

 
Bagaimana kau melihat bayang dalam gelap malam?
Bagaimana kan kukatakan kau terlihat sungguh mengagumkan
Setiap senyum yang kau tampakkan, ku simpan di lubuk hati terdalam
Setiap kata yang kau ucapkan, ku cari seluruh maknyanya

Ku yakin kita tercipta untuk selalu bersama
Karena sikapmu di depanku terlalu istimewa

Hingga akhirnya ku sadar, baginya aku bukan apa-apa
Hubungan antara kita hanya jalur satu arah
Aku memberi, kau menerima
Hanya sebatas itu, tanpa balasan
Mengapa ku bisa jadi sebuta itu?

Diri ini kecewa mencapai ambangnya
Mulai sekarang ini hatiku tertutup bagi dirimu

Hingga akhirnya ku sadar, baginya aku bukan apa-apa
Hubungan antara kita hanya jalur satu arah
Aku memberi, kau menerima
Hanya sebatas itu, tanpa balasan
Mengapa ku bisa jadi sebuta itu?

Akhirnya aku tersadar, baginya aku tidak berharga
Hubungan antara kita hanya pintu satu arah
Aku berharap, kau memanfaatkan
Salah mengira itu kasih sayang
Mengapa selama ini ku menutup mata?

Kamis, 26 Agustus 2021

Manusia Bermuka Dua | Ini Bukan Puisi

 
Cukup membuat ku kesal
Marah yang tak tertahankan
Kata-kata tak mampu menghalangi diriku
Bersiaplah untuk binasa

Manusia bermuka dua
Tidak kenal namanya dosa
Manusia pengarang cerita
Tidak tau namanya jera

Cukup ku menahan sabar
Kemarahan menggelora
Alasanmu tak mampu menghentikan diriku
Bersiaplah untuk kehancuran

Manusia bermuka dua
Tidak tau namanya dosa
Manusia pengarang cerita
Tidak tau namanya jera

Berpura-pura berlindung di balik "ku tidak sengaja"
Akan aku tunjukkan kebusukanmu depan mereka

Cukup membuatku kesal
Marah tak tertahankan
Cukupku menahan sabar
Kemarahan menggelora

Manusia bermuka dua
Tidak kenal namanya dosa
Manusia pengarang cerita
Tidak tau namanya jera

Manusia bermuka dua
Tidak tau namanya dosa
Manusia pengarang cerita
Tidak tau namanya jera



Rabu, 25 Agustus 2021

Larilah Walau Gelap | Ini Bukan Puisi

 
Langit merah jingga pertanda duka
Dalam gundah kau coba melangkah
Biarkan dirimu bebas kawan
Untuk menyingkap tabir terang

Larilah walau gelap
Hempaskan hati yang lemah
Gapailah sepucuk asa
Dan kembalilah gembira

Kau tau kemana kan melangkah
Tiap jejak membuatmu tersesat
Jangan ragu untuk berpikir cepat
Tujuan sudah di depan

Larilah walau gelap
Hempaskan hati yang lemah
Gapailah sepucuk asa
Dan kembalilah gembira

Semangat tak boleh pudar
Kau bukan insan yang bimbang
Walaupun pernah kau jatuh
Lupakan masa itu

Larilah walau jalannya gelap
Tinggalkan bayangmu, kejarlah mentari
Pelita harus di genggaman

Larilah walau gelap
Hempaskan hati yang lemah
Gapailah sepucuk asa
Dan kembalilah gembira

Semangat tak boleh pudar
Kau bukan insan yang bimbang
Walaupun pernah kau jatuh
Lupakan masa itu